UJI URINE
1.
Tujuan
1.
Mengetahui pH Urine.
2.
Mengetahui
zat-zat yang terkandung dalam urin.
3.
Mengetahui adanya kelainan ginjal dari hasil pemeriksaan.
2. Alat dan Bahan
1.
4 buah tabung reaksi
Keterangan
alat :
a.
Gambar alat
|
b.
Fungsi :
-
Untuk tempat mereaksikan dua larutan / bahan kimia
atau lebih.
-
Sebagai tempat pengembang-biakanan mikroba, misalnya
pada pengujian penentuan jumlah bakteri.
c.
Cara penggunaan :
Masukkan zat atau bahan yang ingin
direaksikan melalui mulut tabung dengan hati-hati agar tidak ada zat yang
tertumpah, lakukan secara perlahan dan tidak serentak agar tidak terjadi
gelembung. Dalam hal pemanasan bahan yang ingin direaksikan, penggunaan tabung
reaksi biasanya disertai dengan penggunaan penjepit tabung reaksi, hal ini
bertujuan untuk memudahkan pemanasan serta menghindari bahaya yang mungkin
terjadi.
2.
Penjepit tabung reaksi.
Keterangan alat :
a.
Gambar alat
|
b.
Fungsi :
Menjepit tabung reaksi, biasanya digunakan saat
pemanasan.
c.
Cara penggunaan :
Tekan bagian tengah penjepit,dengan
begitu kepala penjepit akan terbuka dan siap untuk menjepit tabung reaksi.
3.
Rak tabung reaksi.
Keterangan alat :
a.
Gambar alat
|
b.
Fungsi :
Menyimpan atau meletakkan tabung reaksi ketika sedang
atau tidak digunakan
c.
Cara penggunaan :
-
Untuk tabung reaksi yang sedang digunakan
dalam mereaksikan zat, letakkan tabung pada lubang yang terdapat pada rak
tabung reaksi.
-
Untuk tabung reaksi yang tidak digunakan,
telungkupkan tabung reaksi pada rak tabung reaksi.
4.
Pembakar spiritus.
Keterangan alat :
a.
Gambar alat
|
b.
Fungsi :
Digunakan pada saat pemanasan.
c.
Cara penggunaan :
Nyalakan api pada sumbu yang terdapat pada
pembakar spiritus. Apabila proses pemanasan telah selesai dilakukan, maka
padamkan nyala api pada pembakar spiritus dengan cara meletakkan kembali
tutupnya.
5.
Pipet tetes
a.
Gambar alat
|
b.
Fungsi :
Mengambil sejumlah kecil liquid.
c.
Cara penggunaan :
Pijit kepala pipet tetes yang
terbuat dari karet kemudian masukan dalam cairan yang akan di pindahkan
,lepaskan pijitan tadi sehingga cairan dapat terhisap masuk.
6.
Indikator universal.
Keterangan alat :
a.
Gambar alat
|
b.
Fungsi :
Menentukan
pH suatu larutan.
c.
Cara penggunaan :
Celupkan kertas indikator universal
tersebut dalam larutan yang hendak di ketahui pH-nya, amati perubahan warna
pada kertas tersebut, kemudian cocokkan dengan nilai pH yang terdapat pada standard
pH indikator universal.
7.
Urine.
8.
Larutan AgNo3 5%.
9.
Larutan Benedict atau larutan Fehling A &
Fehling B
10. Larutan
CuSO4 1% dan Naoh 10%
3. Cara Kerja
1. Mengukur pH urine
1. Mengukur pH urine
a.
Masukkan kertas indikator universal ke dalam
urine yang akan di uji
b.
Amati perubahan warnanya
c.
Cocokkan warnanya dengan standard pH kemudian
catat hasilnya
Keterangan :
Skala pada standard pH
1-6 = Asam
7 = Netral
8-14= Basa
* pH urine normal berkisar antara
4,8 hingga 7,5
|
2.
Menguji adanya kandungan amonia pada urine
a.
Masukkan 1 ml urin ke dalam tabung reaksi
b.
Hidupkan lampu spiritus kemudian panaskan
urine yang di uji sekitar 2 menit..
c.
Cium baunya kemudian catat hasilnya
Keterangan
:
Ukuran
tingkat kepesingan urine
(-) = bau tidak menyengat
(+) = bau menyengat
(++)
= bau menyengat sekali
(+++)
= bau sangat menyengat sekali
*Adanya
bau menyengat pada urine merupakan hal yang normal, hal ini menandakan bahwa
amonia merupakan salah satu komposisi dari urine normal.
|
3. Uji
kandungan glukosa pada urine
a. Masukkan urin sebanyak 2 ml
kedalam tabung reaksi
b. Tetesireagen Benedict atau Fehling A & Fehling B ke
dalam urin sebanyak 5 tetes
c. Panaskan selama 2 menit
d. Amati perubahan warna yang
terjadi dan catat hasilnya.
Keterangan
:
Urine
yang mengandung glukosa ditandai dengan berubahnya warna urine menjadi merah
bata apabila ditetesi dengan reagen Benedict atau Fehling A & Fehling B.
Adanya glukosa pada urine menandakan adanya kelainan ginjal dalam proses
reabsorbsi (penyerapan kembali).
|
4. Uji
kandungan protin pada urine.
a. Memasukkan
urin sebanyak 2 ml kedalam tabung reaksi
b.
Tambahkan 5 tetes reagen Biuret ke dalam tabung reaksi
c. Amati
perubahan warna yang terjadi dan catat hasilnya
Keterangan
:
Urine
yang mengandung protein ditandai dengan berubahnya warna urine menjadi ungu
apabila ditetesi dengan reagen Biuret. Adanya protein pada urine menandakan
adanya kelainan ginjal dalam proses filtrasi (penyaringan).
|
5.
Mengetahui kandungan Khlor dalam
urin
a.
Masukkan 2 ml urin ke dalam
tabung reaksi
b. Tambahkan 5 tetes AgNO3 5%
c. amati perubahan yang terjadi dan catat
hasilnya
Keterangan
:
Urine yang mengandung Khlor ditandai dengan berubahnya
warna urine menjadi putih susu serta terdapat sedikit endapan putih apabila
ditetesi dengan AgNO3
5%. Adanya kandungan Khlor dalam urine adalah hal yang normal, hal
ini menandakan bahwa Khlor merupakan salah satu komposisi dari urine normal.
|